loading...

Cinta dan tingkatan-tingkatan cinta

Cinta adalah kehidupan, sehingga orang yang tidak memilikinya seperti orang yang mati. Cinta adalah cahaya, maka barang siapa yang tidak memilikinya seperti berada di tengah lautan yang gelap gulita. Cinta adalah obat penyembuh, maka siapapun yang tidak memilikinya akan merasa hatinya diendapi berbagai macam penyakit. Cinta adalah kelezatan, sehingga siapapun yang tidak memilikinya akan merasa seluruh hidupnya diwarnai kegelisahan dan penderitaan. Cinta adalah ruh iman dan amal, kedudukan, dan keadaan, yang jika cinta ini tidak ada di sana akan menyebabkan jasadnya bagaikan tidak memiliki ruh. Demikian dokter cinta, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah pernah mengatakan.
Al-Jauziyah melanjutkan bahwa cinta tidak bisa dibatasi dengan batasan-batasan tertentu. Sebab batasan-batasan itu justru membuat cinta semakin sulit dideteksi dan tersembunyi. Batasannya adalah keberadaan. Tidak ada sifat yang lebih pas untuk cinta, selain dari kata cinta itu sendiri.

Saat Anda Meresakan Cinta
Saat anda merasakan cinta banyak ungkapan yang dapat anda tuliskan tentang diri anda. Jika anda bertanya pada Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah tentang cinta, beliau Rahimahumullah telah mejawabnya yaitu :
1. Cinta adalah kecenderungan yang terus menerus ada di dalam hati yang membara.
2. Cinta itu mementingkan yang di cintai dari segala yang menyertai.
3. Cinta membuat anda menyesuaikan diri dengan sang kekasih, ketika berada di dekatnya atau saat jauh darinya.
4. Anda menganggap sedikit pemberian anda yang banyak kepada kekasih dan menganggap banyak pemberian kekasih kepada diri anda walaupun sedikit.
5. Cinta ditandai dengan masuknya sifat-sifat kekasih ke sifat-sifat orang yang mencintai. Maksudnya, nama sang kekasih dan sifat-sifatnya merasuk  ke dalam hati orang yang mencintai, sehingga tidak ada yang menguasainya selain dari itu.
6. Cinta itu menundukkan pandangan hati dari selain kekasih, karena cemburu dan menundukkan pandangan dari kekurangannya.
7. Cinta adalah kecenderungan anda kepada sesuatu secara total. Lalu anda lebih mementingkannya dibandingkan diri dan harta anda. Lalu anda menyesuaikan diri dengannya secara lahir dan batin. Kemudian anda mengetahui kekurangan anda dalam mencintainya.
8. Cinta adalah ketidak sadaran yang tidak bisa sembuh kecuali menyaksikan sang kekasih. Ketika sudah menyaksikannya, maka ketidak sadarannya justru semakin sulit digambarkan.
9. Cinta adalah perjalanan hati menuju sang kekasih dan lisan senantiasa menyebut namanya. Perjalanan ini bermakna kerinduan untuk bersua dengannya.

Allah Menanamkan Rasa Cinta Manusia Kepada Pasangannya
Tidaklah rasa cinta itu tumbuh kecuali Allah telah menanamkannya di hati para hamba. Dia menakdirkan manusia mendapatkan jodohnya, kemudian mereka saling mencintai karena-Nya. Itulah cinta yang mendatangkan rasa bahagia dan kemuliaan.
Allah Ta’ala berfirman dala  surah (Ar-Rum :21)

Cinta Bisa Melelahkan
Cinta itu indah dan dapat melebihi keindahan yang pernah dibayangkan oleh manusia  dengan alam sadarnya. Oleh karena itu, ia akan sangat melelahkan jika anda memperlakukannya dengan cara yang tidak semestinya. Anda akan di lelahkan dengan cinta jika,
1. Sibuk berdiskusi untuk merumuskan definisi dan pengertian terbaik tentangnya
2. Sibuk membicarakannya sehingga lupa perkataannya sudah terlalu jauh dan meninggalkan pembicaraan lain yang lebih penting
3. Sibuk mengejarnya tanpa memahami lebih dulu dengan benar
4. Sibuk mencari gambaran nyatanya, padahal ia akan menjadi nyata kalau manusia telah merasakannya.
5. Sibuk mengungkapkan perasaannya, padahal ia sering tak terungkapkan oleh kata-kata.

Tingkatan-tingkatan Cinta
Cinta itu bertingkat-tingkat. Sebagian cinta berada di tingkatan amat luhur dan mulia dan hanya terjadi pada situasi dan orang tertentu. Kenalilah tingkatan-tingkatan itu sebelum anda menemukan kekasih yang akan menjadi belahan jiwa anda, agar cinta anda tak salah padanya.
Al-Jauziah menusliskan tingkatan-tingkatan cinta itu sebagai berikut.
1. Alaqah, Alaqah artinya “Hubungan atau kaitan”. Disebut demikian karena adanya hubungan antara hati seseorang dengan sang kekasih.
2. Iradah (kehendak). Ia adalah kecenderungan atau kecondongan hati seseorang kepada yang dicintai dan dicarinya.
3. Shababah, yaitu tumpahnya perasaan hati kepada kekasih yang tidak terbendung. Seperti tumpahnya air ketempat curahan
4. Gharam (Cinta yang menyala), yaitu cinta yang benar-benar merasuk kedalam hati dan tidak dapat dipisahkan darinya.
5. Widad (kasih), merupakan sifat cinta dan inti dari cinta itu sendiri. Diantara sifat Allah adalah Al-Wadud. Ada dua makna tentang sifat ini yaitu Allah yang dicintai dan Allah yang mencintai hamba
6. Syaghaf (cinta yang mendalam). Maksudnya adalah merasuknya rasa cinta sampai ke hati yang paling dalam, seperti cintanya Al-Aziz terhadap Nabi Yusuf AS
7. Isyq yaitu cinta yang memuncak dan berlebih-lebihan, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak terhadap orangnya
8. Tatayyum atau penghambaan dan merendahkan diri. Taimullah artinya hamba Allah. Yutmu artinya kesendirian. Mutayyam artinya orang yang menyendiri dengan cintanya, seperti kesendirian anak yatim karena ditinggal mati ayahnya
9. Ta’abbud ini setingkat di atas tatayyum. Yang disebut hamba ialah yang dirinya telah dikuasai sang kekasih dan tak ada sesuatu pun yang tersiasa bagi dirinya. Semua yang ada pada dirinya. Semua yanga ada pada dirinya menjadi milik kekasihnya, lahir maupun batin. Inilah yang disebut hakikat ubudiyah. Siapa yang sempurna t’abbudnya maka sempurna pula tingkatannya. Jika martabat anak adam sudah mencapai kesempurnaan ini, maka Allah menempatkannya pada kedudukan yang mulia. Syekhul Islam, Ibnu Taimiyah  berkata, “Saya mencapai martabat ini berkat kesempurnaan ubudiyah kepada Allah dan kesempurnaan ampunan Allah.
10. Hakikat ubudiyah ialah cinta yang sempurna, merendahkan diri kepada kekasih dan tunduk kepadanya. Bahasa Arab biasa berkata, “Thariqun ma’bad”, artinya jalan sudah ditundukkan dan halus karena sering dilewati.
11. Khallah, yaitu cinta yang sudah merasuk ka dalam ruh dan hati orang yang mencintai, sehingga didalamnya tidak ada tempat bagi selain kekasihnya. 

Sudah adakah cinta-cinta itu tertanam di hati anda? Manusia berlomba-lomba medaki tangga cinta hingga mencapai pendakian tertinggi. Cintailah kekasih dengan tingkatan yang tidak berlebihan. Jadikan rasa cinta itu sebagai bentuk kecintaan kepada Allah, sehingga anda tidak akan mencintai dia melebihi cinta anda kepada Allah SWT.
Sekian tentang pengertian cinta dan tingkatan-tingkatan cinta, Semoga bermanfaat...
Wassalamu'alaikum Wr Wb







Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cinta dan tingkatan-tingkatan cinta"

Post a Comment