loading...

Tata cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bahwa Allah SWT secara langsung menunjukkan kepada manusia bahwa ada kekuatan Allah SWT di luar batas kemampuan manusia, dengan adanya gerhana manusia dapat melihat kekuasaan Allah SWT, dan sebagai umat Islam kita bersyukur dan mengerjakan shalat gerhana. Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdo’alah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah.” (HR Bukhari-Muslim)
Waktu melaksanakan shalat gerhana bulan yakni dimulai dari terjadinya Gerhana Bulan itu sendiri hingga terbit kembali, atau dengan kata lain sampai Bulan tersebut nampak utuh.

SHALAT GERHANA BULAN
Cara Mengerjakan Shalat Gerhana Bulan :
Pertama : Shalat 2 raka’at sebagaimana shalat biasanya, boleh kita melaksanakannya sendiri-sendiri, atau mungkin lebih utama jika kita melaksanakannya secara berjama’ah.
Kedua : Shalat 2 raka’at dengan 4 kali rukuk, dan juga 4 kali sujud, yaitu pada raka’at pertama (sesudah rukuk dan i’tidal) kita membaca surat Al-Fatihah lagi, selanjutnya kita terus melakukan rukuk sekali lagi dan i’tidal, kemudian kita terus sujud selanjutnya sebagaimana biasa. Dan pada raka’at kedua juga kita lakukan seperti halnya pada raka’at yang pertama. Jadi dengan demikian shalat Gerhana tersebut seluruhnya berjumlah 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud.
Apabila shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari tersebut dilaksanakan seperti shalat biasanya yakni 2 raka’at dengan 2 rukuk, maka hal itu tidak menjadi halangan juga (cukup sah pula).

Niat Shalat Gerhana Bulan
Para ulama sepakat bahwa sholat gerhana matahari dan bulan adalah sunnah dan dilakukan secara berjamaah. Imam Maliki dan Syafi’i berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidatuna A’isyah berpendapat bahwa sholat gerhana dengan dua roka’at dengan dua kali ruku’, berbeda dengan sholat Id dan Jum’at.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas juga terdapat penjelasan serupa, yakni sholat gerhana dikerjakan dua raka’at dengan dua kali ruku’, dan dijelaskan oleh Abu Umar bahwa hadits tersebut dinilai paling shahih. Maka dengan begitu keistimewaan shalat gernana dibanding dengan shalat sunnah sunnah lainnya terletak pada bilangan ruku’ pada setiap raka’atnya.

Adapun tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut:
1. Harus terlebih dahulu Memastikan terjadinya gerhana bulan.
2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Niat melakukan sholat gerhana gerhana bulan.
4. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
5. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud.
6. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali
7. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Misalnya rakaat pertama membaca surat Yasin (36) dan ar-Rahman (55), lalu raka’at kedua membaca al-Waqiah (56) dan al-Mulk (78)
8. Setelah sholat disunahkan untuk berkhutbah.

Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Terjadinya Gerhana
Pada waktu terjadinya selain Shalat Gerhana dua raka'at, ada perintah untuk:
1- Berkhutbah (seperti khutbah Jum'at, tetapi tidak ada duduk antara dua khutbah, hanya sekali khutbah) setelah shalat dengan memberi nasihat apa yang perlu di waktu itu, menerangkan kekuasaan Allah Azza wa Jalla yang Maha Besar, dan mengingatkan, bahwa gerhana itu terjadinya bukan karena mati atau hidup seseorang, melainkan salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. yang ditunjukkan kepada kita.
2- Membanyakan menyebut asma Allah, berzikir, bertakbir dengan mengingat kekuasaan-Nya.
3- Berdo'alah, minta ampun dari dosa yang telah dibuat dan memintalah apa yang hendak diminta,
4- Bershadaqah / Berinfak
Anjuran Bershadaqah, Istighfar, Dan Dzikir Pada Kejadian Gerhana, Dan Keluar Waktu Selesai Shalat Dengan Keadaan Terang
Rasulullah SAW bersabda : 
Artinya : "Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha: Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Matahari dan Bulan itu dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak terjadi gerhana dikarenakan kematian dan hidupnya seseorang, maka apabila kalian melihatnya hendaklah berdo'a kepada Allah SWT., bertakbir, shalat, dan bershadaqah". (HR. Muttafaq Alaih)
5- Memerdekakan hamba sahaya
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Dari Asma' Radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Sungguh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan memerdekakan hamba sahaya pada hari terjadi gerhana Matahari". (HR. al-Bukhari: 1054)

Demikianlah Tatacara dan Niat Shalat Gerhana Bulan, semoga bermanfaat bagi kita semua...
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tata cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan"

Post a Comment