loading...

TUJUAN NIKAH MUDA


TUJUAN NIKAH MUDA 
antara tujuan nikah di usia muda adalah mengendalikan diri dari gejolak fitnah syahwat. Namun islam juga mendorong segera menikah dalam rangka mewujudkan cita-cita mulia, yang antara lain: 

Memelihara umat, memaksimalkan usia produktif, mengikuti Sunnah Nabi memperoleh pahala dan meraih ridha Allah, memelihara kesucian diri dan kesempurnaan ibadah, mencetak generasi tangguh dan sehat, mencetak mujahid pemberani serta meraih hidup mapan di usia muda.


A. Memelihara Kelestarian Umat 
Islam telah memotivasi generasi muda agar segera menikah dan berusaha memiliki keturunan. Keturunan yang shalih menjadi aset dan kekuatan bagi kaum muslimin. Ini berdasarkan hadis Anas bin Malik bahwa Nabi bersabda: 

"Nikahilah wanita yang banyak anak (subur) dan penuli kasih sayang. Karena aku bangga dengan jumlah kalian yang banyak di hadapan para Nabi pada hari kiamat."

Saat ini, orang-orang kafir di Barat bersama antek anteknya secara terang-terangan mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) di setiap negeri Islam. Tujuannyl adalah untuk membatasi kelahiran orang-orang muslim, sementara di lain pihak, mereka sangat menganjurk,m orang-orang non-muslim memperbanyak keturu na 1) dengan memberikan berbagai macam penghargaan dan

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka," (QS Al-An'am [6]: 151) 

Tidak dibenarkan membatasi kelahiran kecuali bersifat darurat. Dan diperbolehkan demi mengatur tujuan menyusui atau jika seorang ibu dalamkeadaan sakit dengan syarat mendapat restu dari suami harus menimpakan bahaya kepada salah satu dari kedua belah pihak. Karena Islam tidak memperbolehkan saling menimpakan kerugian. Akan tetapi, tidak memperboehkan melakukan vasektomi atau pemutusan kandungan total seperti yang telah difatwakan oleh beberapa ulama. Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Tahu. 

B. Memaksimalkan Usia Produktif 
dengan menikah, peluang agar jumlah umat Islam menjadi bertambah banyak sangat terbuka. Apalagi jika menikah di usia muda, maka akan semakin luaslah Usia muda adalah usia masih serba kuat yang sangat berpotensi untuk kelancaran reproduksi. Sehingga rasulullah  mendorong cepat menikah seperti beliau dalam sabdanya: 

"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh," (QS Adz-Dzariyat [51]: 56-58). 

C.Mengikuti Sunnah Nabi 
Segera menikah pada usia muda berarti telah positif untuk mengikuti Sunnah Nabi Beliau menganjurkan agar setiap pemuda yang telah mampu menikah, berdasarkan sebuah hadis, bahwa bersabda, "Barangsiapa yang senang terhadap sunnah hendaklah mengamalkan sunnahku, dan yang termasuk sunahku adalah menikah." 
Pernikahan merupakan sunnah Nabi, Banyaknya jumlah umat Islam, membuat Rasulullah senang dan bergembira karena beliau bangga di hadapan para nabi dan umat lain pada hari kiamat. 

D. Demi Mencari Pahala dan Mengejar Ridha Allah 
Seorang Muslim menikah, disamping untuk mendapatkan keturunan, juga sebagai sarana untuk mencari ridha Allah Jadi bukan hanya sekedar bangga memiliki anak. Kebanggaan yang hakiki adalah hanya karena Allah, bukan karena semata-mata memiliki anak. Tetapi bila seorang muslim memberi nafkah, mendidik generasi, mengasuh, dan membesarkan anak, serta memeras keringat membanting tulang siang malam menjaga anak, hal tersebut akan menjadi pahala besar bagi kedua orang tuanya. Dengan syarat, semua itu dilakukan ikhlas dan tulus semata-mata untuk mengharap balasan dari Allah dan juga demi kejayaan serta kemajuan kaum muslimin. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan sangat tergantung dengan niat. Dan seseorang akan mendapatkan balasan sesuai apa yang ia niatkan."
Dibandingkan di dunia, di akhirat orang tua akan mendapatkan manfaat lebih besar dari banyaknya anak yang dimiliki, asal anak tersebut shalih. Ia akan merasakan semua jasa baik anak shalih, yang seluruh hidupnya unitlk beribadah kepada Allah guna meraih balasan Surga. Mci seorang anak mendapat balasan dari amal perbuatannya, 

"Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki," (QS Asy-Syuura [42]: 49). 

E. Memelihara Kesucian Diri dan Kesempurnaan Ibadah 
Tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk memelihara diri dan menghindarkan dari perbuatan haram dan kotor, semoga Allah melindungi kita. Nabi bersabda, "Pada kemaluan di antara kalian ada sedekahnya." Salah seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah di antara kita yang memenuhi syahwatnya mendapatkan pahala darinya?" Beliau bersabda, "Jikalau diletakkan pada tempat yang haram apakah kalian mendapatkan dosa?" Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda, "Begitulah bila diletakkan pada tempat yang halal, maka kalian mendapatkan pahala."" 

Pendidik mulia Nabi Muhammad telah menganjurkan kepada semua pemuda agar segera menika h bila telah mampu menikah. Hal ini untuk memelihara kesucian diri dan membentenginya dari perbuata mungkar dan kotor. Di antara cara dan langkah paling tepat untu memelihara kesucian diri adalah menikah atau berpuas, yang sekaligus beribadah kepada Allah guna membentengi diri dari tipu daya setan. 

F. Mencetak Generasi Tangguh dan Sehat 
Mencetak dan membina kader generasi Muslim yang tangguh adalah target sangat mendasar. Saat seorang Muslim menikah hendaknya bertujuan agar Allah memberi karunia anak shalih. Sehingga menjadi pembela agama dan menegakkan panji-panji Islam sesuai dengan kapasitas dan peran masing-masing di tengah masyarakat. I I endaknya perhatian terhadap agama lebih tinggi daripada perhatian seorang Muslim terhadap manisnya kehidupan t 1,1 n nikmatnya perhiasan dunia. Anak harus dididik untuk lebih memperhatikan Islam agar dalam hidupnya lebih mementingkan agama. Sebab itu adalah ruh dan tujuan hidup yang ,enarnya. Atas dasar itulah Allah menciptakan jin dan usia sebagaimana tertuang dalam QS Adz-Dzariyat %-58 di atas tadi. Dan yang dimaksud agama adalah seperti firman Allah : "Barangsiapa mencari agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama it U) dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang (QS Ali Imran [3]: 85). 

Oleh sebab itu mendidik dan membina generasi dengan pendidikan dan pengasuhan yang baik akan bermanfaat untuk kejayaan negara dan umat Islam. 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "TUJUAN NIKAH MUDA "